..

..

Whois Online?

Monday, July 23, 2018

Ki Seno Nugroho dan Kisah Pandawa Mbangun SPBU

Pagelaran Wayang Kulit Ki Seno Nugroho
Ada kejadian yang cukup menggelitik saat Ki Seno Nugroho menampilkan cerita dengan judul " Pandawa Mbangun SPBU" pada pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang berlangsung di acara peresmian pembangunan Stasiun Bahan Bakar Umum kendaraan (SPBU) di daerah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan disiarkan secara live oleh PWKS melalui channel YouTube pada hari Minggu, 22 Juli 2018 Jam 21.00 - selesai. Siaran wayang kulit yang sedang berlangsung tiba-tiba dihentikan di awal pertunjukan setelah kira-kira satu jam berlangsung atas permintaan Ki Seno Nugroho sendiri melalui dialog yang diwakili oleh tokoh Bagong. Hal ini terjadi karena judul cerita Pandawa Mbangun SPBU dianggap sebagai cerita yang tidak lazim dan aneh, bahkan oleh dalangnya sendiri, tetapi tetap harus dipentaskan atas permintaan khusus dari yang punya hajat. Penghentian siaran secara streaming ini menyebabkan ribuan orang penggemar Ki Seno Nugroho yang sedang menonton siaran ini melalui channel YouTube kecewa.


Siaran streaming dan komentar penonton adalah bumbu tersendiri

Perkembangan jaman memang menuntut pagelaran wayang kulit untuk menyelaraskan dengan jamannya agar masih bisa dinikmati oleh masyarakat dan dapat bertahan di tengah gempuran perkembangan kebudayaan. Berbagai penyesuaian dilakukan dengan cara menggabungkan pagelaran wayang kulit dengan pagelaran campur sari, lawak, dangdut dll, dan itu saat ini sudah dianggap lazim. Ki Seno Nugroho sendiri adalah dalang muda yang cukup dapat diterima di area Yogyakarta, Jateng dan sekitarnya. Dalang asli Yogyakarta, jebolan jurusan Pedalangan, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Yogyakarta, keturunan dalang terkenal Ki Suparman almarhum ini adalah dalang yang cukup cerdas dalam pakeliran wayang kulit gaya Metaraman (Gagrak Yogyakarta). Banyak terobosan yang dilakukan oleh Ki Seno Nugroho dalam mendalang, pun demikian, Ki Seno Nugroho tidak cukup percaya diri untuk membawakan lakon nyleneh " Pandawa Mbangun SPBU" ini.

PWKS selama ini selalu rutin menyiarkan pagelaran wayang kulit Ki Seno Nugroho secara live semalam suntuk di setiap pagelaran yang ada. Tersedianya perangkat dan teknologi saat ini sangat memungkinkan untuk menyiarkan pagelaran wayang kulit  dari manapun acara berlangsung secara langsung (Live) melalui channel Youtube. Jaringan internet yang mulai merata di Indonesia, terutama di Jawa sangat mendukung metode penyiaran seperti ini. Kualitas siaran yang diselenggarakan pun sudah HD dengan kualitas gambar yang sangat baik. Banyaknya masyarakat yang sudah terkoneksi ke jaringan broadband internet dengan kecepatan yang tinggi menyebabkan siaran live dapat dinikmati tanpa putus. Siaran Live wayang kulit juga dapat dinikmati dari berbagai belahan dunia. Saya sendiri jika ada waktu luang selalu mengikuti siaran wayang kulit secara live dari negeri Sakura, untuk mengobati kerinduan terhadap budaya wayang kulit ini.

Semoga Ki Seno Nugroho dan dalang-dalang wayang kulit lainnya tetap konsisten dalam menyiarkan pertunjukan wayang kulit secara Live melalui channel YouTube. Pergeseran kebudayaan adalah keniscayaan dan tidak dapat dihindari, dan semua inovasi kebudayaan harus kita hormati sebagai bagian dari perjalanan dan perkembangan budaya itu sendiri.


* Ditulis dari Takezono, Tsukuba, Jepang ...




No comments: