..

..

Whois Online?

Tuesday, October 22, 2019

Nomenklatur Kementerian

Mengatur bidak catur (Sumber: doktersehat.com)
Di Jepang ada Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi, atau lebih dikenal dengan singkatan MEXT. Teman-teman yang biasa nyari beasiswa pasti sudah hafal. Jepang sengaja menyatukan semuanya dalam satu rangkaian nafas koordinasi. Hasilnya seperti apa yang sudah dicapai Jepang saat ini.

Terkait Pendidikan, MEXT mengurus pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Budaya disatukan dengan Pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter dan moralitas sejak usia dini. Salah satu bentuk kebijakannya, dari TK-SD kelas 2 tidak ada pelajaran membaca dan berhitung. Adanya bermain untuk membina karakter, moral, dan kebersamaan. Karena Jepang menganut Wajib belajar 9 tahun, maka tidak ada istilah tidak naik kelas. Kelas disesuikan dengan umur, bisa nggak bisa, semua siswa akan naik kelas sampai kelas 3 SMP.

Wednesday, September 18, 2019

Sharing Pengalaman Ibadah Haji dari Jepang dengan Travel E-Holidays Tahun 2019


Highway to Baitullah  (source: jecko's collection)
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Menunaikan ibadah haji dari Jepang adalah hal yang tidak saya sangka-sangka sebelumnya. Keputusannya begitu mendadak, meskipun jauh di lubuk hati saya saat berangkat ke Jepang dulu, memang ada cita-cita jika ada rezeki ingin berangkat haji dari Jepang. Tetapi setelah saya sampai di Mekkah dan banyak ketemu jamaah haji lain, termasuk dari Indonesia, akhirnya saya menyadari dan mendapatkan pencerahan bahwa seseorang yang akhirnya berhasil menginjakkan kaki di tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, sebenarnya murni karena panggilan khusus dari Alloh SWT. Banyak orang yang punya banyak uang, tetapi tidak tergerak untuk mendaftar dan berangkat haji. Banyak yang ingin berangkat, tetapi tidak ada kuota atau harus menunggu sangat lama seperti yang dialami para calon jamah haji dari Indonesia. Banyak yang sudah mendaftar dan menunggu sangat lama, pada saatnya mau berangkat haji malah jatuh sakit, meninggal dan lain sebagainya.

Monday, December 24, 2018

Sebuah Langkah Kecil, Membantu Mewujudkan Sistem Deteksi Dini Tsunami Berbasis Kabel Bawah Laut di Indonesia.

Saya berfoto di depan Gedung NEC Super Tower, Minato-ku, Tokyo
Entah berapa kali saya bolak-balik meeting di Gedung NEC ini. Meeting dalam rangka merayu NEC agar bersedia merapat kembali ke Indonesia untuk duduk bersama dalam rangka membantu Indonesia mengimplementasikan teknologi deteksi Tsunami berbasis kabel bawah laut. Untuk teknologi ini memang Jepang satu-satunya yang terbaik di dunia. Mereka gunakan tangan-tangan robot untuk instalasi sensor di bawah laut. NEC adalah sebuah perusahaan raksasa di Jepang. Beroperasi di banyak negara dengan varian teknologi yang banyak ragamnya berbasis IT. Sebenarnya Indonesia sudah lama menjalin komunikasi dengan NEC, tetapi kesannya maju mundur untuk implementasi teknologi ini. Sementara Taiwan, Peru, dan beberapa negara Amerika latin yang rawan gempa sudah lebih dulu mengimplementasikan teknologi ini. Di Jepang sistem deteksi dini Tsunami berbasis kabel bawah laut ini, salah satunya dikelola dikelola oleh NIED (National Research Institute of Earth Science and Disaster Resilience), dimana sebelumnya oleh JAMSTEC, dikenal dengan nama DONET (Dense Oceanfloor Network System for Earthquakes and Tsunamis ). Ada juga S-NET yang dikelola oleh JMA (Japan Meteorologycal Agency) untuk memantau palung laut dalam di sisi timur laut Jepang.


Friday, October 5, 2018

SUB MARINE CABLE-BASED SYSTEM, Solusi Tepat Untuk Sistem Deteksi Dini Tsunami di Indonesia.

DONET System (Source: www.bosai.go.jp)
Tulisan ini adalah tulisan lanjutan terkait System Deteksi Dini Tsunami di Indonesia. Sesuai janji saya sebelumnya, saya akan mengusulkan sebuah teknologi yang lebih tepat dibandingkan dengan system buoy Tsunami sebagai sistem deteksi dini Tsunami di Indonesia. Teknologi ini berbasis kabel bawah laut, yang diharapkan lebih reliabel dan tahan terhadap aksi vandalisme.

Jepang sudah mengawali teknologi ini kira-kira tahun 2006, dikenal dengan nama DONET (Dense Oceanfloor Network System for Earthquakes and Tsunamis), dan teknologi ini dikembangkan oleh JAMSTEC (Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology). Mungkin teman-teman yang pernah berkunjung ke JAMSTEC tahun 2013 bareng saya, ingat teknologi ini. Dalam perjalanannya, otoritas dan fungsi JAMSTEC dalam melakukan monitoring gempa dan tsunami kemudian dipindahkan ke NIED (National Research Institute for Earth Science and Disaster Resilience). Sehingga saat ini posisi DONET di bawah kendali NIED. Beberapa peneliti dan engineer JAMSTEC juga akhirnya migrasi ke NIED akibat perubahan kebijakan ini. NIED sendiri bersama Japan Meteorological Agency (JMA) mengembangkan S-NET (Seafloor observation network for earthquakes and tsunamis along the Japan Trench) pada Tahun 2011. Keduanya baik DONET maupun S-NET konsepnya sama, hanya ada perbedaan sedikit secara teknis, dan S-NET lebih ditujukan untuk riset di patahan laut dalam yang ada di Jepang (Japan Trench).


Tuesday, October 2, 2018

Pasang Surut Implementasi Sistem Deteksi Dini Tsunami di Indonesia




Di atas Kereta Tsukuba Express pagi ini dalam perjalanan dari Tsukuba ke Chiba yang menjadi rutinitas harian saya, saya akan mencoba menuliskan uneg-uneg saya terkait Implementasi Sistem Deteksi Dini Tsunami di Indonesia selama ini, dari apa yang pernah saya lakukan, saya dengar, dan saya lihat.

Pada saat Tsunami Aceh terjadi tahun 2004, waktu itu publik berteriak tentang perlunya kita mempunyai sistem deteksi tsunami di Indonesia. Saat itu beberapa pakar juga berpendapat perlunya Indonesia memiliki sistem deteksi dini tsunami. Yang konyol dari peristiwa ini adalah, karena sebenarnya kita sudah punya sistem deteksi tsunami yang mulai beroperasi sejak tahun 1996, yang bernama Seawatch Indonesia yang bekerjasama dengan OCEANOR, Norwegia. Jejak digitalnya masih bisa dilihat di sini  (http://seawatch.50megs.com). Karir saya bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT) Jakarta bahkan saya mulai dari sini, sebagai staf ‘ Data Management and Forecasting’ Seawatch Indonesia, setelah sebelumnya saya bergabung dan melakukan riset dengan data-data Seawatch Indonesia. Riset ini yang kemudian mengantarkan saya meraih gelar sarjana dari Fakultas Geografi UGM.

Saturday, August 4, 2018

Pengalaman paling konyol akibat rendahnya keamanan kartu kredit CIMB Niaga


Ini ada cerita paling konyol sedunia, saat kartu kredit CIMB Niaga yang tidak pernah sampai ke tangan saya dan tidak saya ketahui berapa nomernya digelapkan dan digunakan oleh orang lain dengan cara merubah PIN, merubah e-mail saya, merubah kontak nomer HP dan bisa koordinasi ke CS Bank Niaga atas nama si pemakai kartu kredit itu, padahal sudah jelas namanya beda dengan saya. Silahkan ikuti cerita saya berikut ini, sebagai bahan pembelajaran.

Ceritanya dimulai ketika saya akan berangkat dan pindah ke Jepang pada akhir tahun 2016 lalu. Saat jalan-jalan di acara pameran acara Kompas Traveller di Gedung JHCC, kira-kira bulan Agustus 2016, ada counter Bank Niaga yang gencar mempromosikan kartu kredit. Saya akhirnya tertarik karena dengan seringnya saya bepergian ke Jepang atau Indonesia ke depan, sepertinya saya bisa memanfaatkan diskon tiket pesawat dan lain sebagainya dengan memanfaatkan kartu kredit.

Permasalahan terjadi setelahnya. Saya akhirnya berangkat ke Jepang akhir September 2016, dan kartu kredit saya sepertinya disetujui dan dikirim ke alamat kantor bukan rumah. Oleh yunior kantor, kartu kredit diserahkan ke adik saya dan akhirnya oleh adik saya disimpan di kantor konsultannya. Permasalahan terjadi setelah kira-kira bulan April, awal tahun 2018 adik saya ditelpon Bank Niaga perihal tunggakan kartu kredit saya. Akhirnya kami baru tahu, kalau kartu kredit saya telah dipakai orang lain. Setelah adik saya cek di kantornya, akhirnya baru ketahuan juga, klu kartu kredit saya yang disimpannya hilang, tinggal menyisakan amplop kartu kredit yang telah terbuka.

Dengan berbekal informasi adik saya perihal adanya tunggakan kartu kredit tersebut, akhirnya saya kirim e-mail ke CS Bank CIMB niaga dari Jepang, menanyakan perihal kartu kredit saya. Dan inilah e-mail saya, yang saya kirimkan pada tanggal 10 Mei 2018

Surat saya ke pihak Bank


Monday, July 30, 2018

Sungai Item dan problem pencemaran sungai di Jakarta yang belum pernah terselesaikan ...

Kondisi Sungai Item di Jakarta (Sumber: Kompas.Com)

Ada anekdot bahwa untuk dapat mengukur tingkat kesadaran kebersihan sebuah keluarga, cukup  anda lihat kebersihan toiletnya. Kalau kondisi toiletnya selalu bersih berarti keluarga tersebut mempunyai kesadaran akan kebersihan yang sangat tinggi, tetapi sebaliknya kalau seandainya kondisi toiletnya jorok, maka keluarga itu adalah keluarga yang mempunyai kesadaran kebersihan yang rendah.  Anekdot ini bisa digunakan untuk memotret keadaan kota, jika kota tersebut bersih dan sungainya airnya jernih, maka dapat dipastikan bahwa seluruh penghuni kota tersebut mempunyai kesadaran akan kebersihan yang tinggi, tetapi jika kotanya kotor dan air sungainya berwarna hitam, maka dipastikan bahwa mayoritas penghuni kota tersebut adalah masyarakat yang mempunyai kesadaran kebersihan yang rendah.

Monday, July 23, 2018

Indonesia perlu optimalkan penggunaan Teknologi SAR (Radar) di bidang kebencanaan

Teknik InSAR (Source: www.ga.gov.au)
Akhir minggu kemarin, saya menerima kumpulan materi digital dari kegiatan Konggres Teknologi Nasional (KTN), yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dari tanggal 17-19 Juli 2018, khusus untuk materi bidang Kebencanaan dari seorang kolega dari Jakarta.

Saya baca slide satu persatu mulai dari slide hari pertama hingga hari ketiga, total ada 5 sesi dengan sekian jumlah judul slide dan pembicara dari berbagai institusi diantaranya BNPB, BMKG, BPPT, LAPAN dan lain-lain. Ada satu jawaban yang ingin saya cari, sampai sejauh mana Indonesia menerapkan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR) untuk aplikasi di bidang kebencanaan baik dari sisi deteksi potensi bencana maupun monitoring paska bencana. Sesungguhnya ada banyak peran yang bisa disumbangkan oleh teknologi ini untuk Indonesia diantaranya: deteksi potensi lahan mudah terbakar di daerah gambut dengan berbagai pendekatannya baik polarimetri maupun interferometri, deteksi luas dan ketebalan lahan terbakar di daerah gambut, deteksi pergeseran tanah (landslide) dan amblesan (land subsidence), monitoring gunung api dan deteksi jenis material gunung-api, monitoring tumpahan lahar  paska bencana gunung meletus, deteksi ketinggian gelombang laut dan masih banyak lagi potensi teknologi ini yang bisa digali.

Ki Seno Nugroho dan Kisah Pandawa Mbangun SPBU

Pagelaran Wayang Kulit Ki Seno Nugroho
Ada kejadian yang cukup menggelitik saat Ki Seno Nugroho menampilkan cerita dengan judul " Pandawa Mbangun SPBU" pada pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang berlangsung di acara peresmian pembangunan Stasiun Bahan Bakar Umum kendaraan (SPBU) di daerah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan disiarkan secara live oleh PWKS melalui channel YouTube pada hari Minggu, 22 Juli 2018 Jam 21.00 - selesai. Siaran wayang kulit yang sedang berlangsung tiba-tiba dihentikan di awal pertunjukan setelah kira-kira satu jam berlangsung atas permintaan Ki Seno Nugroho sendiri melalui dialog yang diwakili oleh tokoh Bagong. Hal ini terjadi karena judul cerita Pandawa Mbangun SPBU dianggap sebagai cerita yang tidak lazim dan aneh, bahkan oleh dalangnya sendiri, tetapi tetap harus dipentaskan atas permintaan khusus dari yang punya hajat. Penghentian siaran secara streaming ini menyebabkan ribuan orang penggemar Ki Seno Nugroho yang sedang menonton siaran ini melalui channel YouTube kecewa.

Monday, July 16, 2018

Sertifikat Ahli Amdal / Limbah / Sampah Lisensi BNSP, dari mana anda bisa mendapatkan?

Saat ini, sebagai seorang ahli/profesional di Indonesia, anda dihadapkan pada tantangan untuk mendapatkan sertikasi profesi, sebagai akibat dari lahirnya Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jika tidak, maka anda sebagai seorang profesional tidak akan bisa bersaing dan terlindas oleh kemajuan jaman.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah sebuah badan standarisasi yang diperuntukkan untuk membina kompetensi bagi para profesional di berbagai bidang tanpa kecuali. Di bawah BNSP, terdapat Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai pelaksana operasional proses sertifikasi itu sendiri, sedangkan BNSP sifatnya adalah sebagai regulator dan fasilitator bekerjasama dengan kementerian teknis sebagai pembina sektor profesi.